Berita Gembira untuk Para Istri Sholiha
Membuka kembali buku-buku yang sengaja dibawa saat hijrah ke tanah dimana jamaah tabliq memulai pergerakannya, Pakistan, aku menemukan halaman yang sungguh menyemangati hari-hariku lagi... seperti tanah yang gersang tersiram air hujan... tak begitu membanjiri namun cukup menghilangkan dahaga ruh ini....
Sebuah kisah tentang sahabiyah yang mempertanyakan pahala kaum wanita...
Ia adalah Asma bin Yazid Anshari r.ha yang mendatangi rosulullah saw. Ia menemui Rosulullah saw, dan berkata:
“ Ya Rasulullah, Saya datang sebagai utusan kaum wanita, sungguh engkau adalah utusan Allah untuk kaum laki-laki juga wanita. Untuk itu kami sebagai kaum wanita telah beriman kepada Allah dan
kepadamu.
Kami senantiasa tinggal didalam rumah saja, tertutup dalam hijab-hijab, dan senantiasa sibuk menunaikan keperluan serta keinginan suami, kami senantiasa mengasuh anak-anak.
Sedangkan kaum laki-laki... senantiasa mendapat pekerjaan yang memborong pahala. Mereka dapat menghadiri shalat jumat, dapat ikut shalat lima waktu bejamaah, menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, dapat pergi haji, dan yang paling utama mereka dapat berjuang di medan jihad.
Jika mereka haji, umrah, ataupun jihad, maka kamilah yang menjaga harta-hartamereka, menjahitkan pakaian mereka, juga memelihara anak-anak mereka, maka apakah kami tidak mendapat pahala yang sama dengan mereka?”
Rosulullah mendengarkan dengan penuh perhatian, kemudiann beliau berpaling kepada para shahabatnya. Beliau saw, bersabda:
“ Apakah kalian sudah mendengar suatu pertanyaan seorang wanita yang lebih baik daru pertanyaan wanita ini.”
Sahabat ra. Berkata:
“Ya Rosulullah saw. Bahkan kami tidak mengira bahwa wanita bisa bertanya seperti itu.”
Lalu Rosulullah berpaling kearah Asma r.ha. Dan bersabda:
“ Dengarkanlah dengan baik dan perhatikan, sampaikanlah kepada para wanita muslimah yang telah mengirimmu ke sini. Jika para istri selalu berbuat baik kepada suaminya, selalu menaatinya, melayani dengan baik, dan selalu berusaha membuat suaminya selalu gembira, maka itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jika semua itu dapat kalian kerjakan maka kalian akan mendapat pahala yang sama dengan kaum laki-laki”
Subhanallah seperti layaknya Asma r.ha yang bergembira mendengar jawaban Rosulullah sudah pasti aku juga merasa lebih dari bahagia...
Sayang namun sayang... bercermin dan melihat diri sendiri... jauh sungguh jauh dari akhlak para shabiyah.r.ha.. namun inshaAllah aku terus berusaha... kalau tidak entahlah akan berakhir dimana ruh ini... dan deraan pasti menimpa jasad ini dalam liang kubur... karena Rosulullah sendiri bersabda dengan mengucap “demi Allah” bahwa seorang istri tidak dapat memuhi hak-hak Allah swt. Sebelum ia memenuhi hak-hak suaminya... (Astaghfirullah... ) dan Rosulullah sendiri mengatakan jika saja Allah mengijinkan seseorang bersujud selain Allah maka para istri diperintahkan untukk sujud kepada suami...
Susah susah gampang tapi inshaAllah kalau dicoba dan terus mengingat jawaban Rosulullah kepada Asma r.ha bisa... ikhlas... ikhlas... ikhlas...